Soundpub – Berbekal latar belakang yang kaya dan pengalaman panjang di industri musik, tiga musisi berbakat—Dinul Ahman, Andy Machdar, dan Yogie Feldian—memutuskan untuk bersatu dalam sebuah proyek musikal bernama DAY. Grup ini lahir dari pertemuan penuh makna yang berawal dari niat sederhana, yaitu bersilaturahmi dengan rekan-rekan di band Stinky. Percakapan ringan pun berkembang menjadi kolaborasi yang intens, didorong oleh keselarasan visi dan frekuensi kreatif yang sama.
“Nama DAY bukan hanya akronim dari Dinul, Andy, dan Yogie, tetapi juga mencerminkan harapan kami agar musik yang kami ciptakan dapat menjadi bagian dari keseharian pendengar,” ungkap Dinul, drummer DAY.
Meskipun DAY adalah pendatang baru, wajah-wajah di balik band ini sudah tidak asing lagi di belantika musik Tanah Air. Dinul, misalnya, adalah additional drummer untuk banyak musisi papan atas seperti Kahitna, Base Jam, hingga Yovie & Nuno. Andy, kibordis yang telah berkarya sejak 1998, pernah menjadi bagian dari Stinky dan Juliette, dan kini aktif sebagai arranger serta composer untuk film. Sementara itu, Yogie, yang dikenal lewat hits “Puisi 12” bersama 9 Matahari, kini memegang peran sebagai gitaris sekaligus vokalis.
“Bisa eksplorasi karya bareng sahabat yang frekuensinya sama itu berharga banget. DAY bukan cuma band, tapi keluarga baru buat gue,” tambah Dinul.
1. Proses Kreatif yang Spontan dan Bebas Tekanan
DAY mengusung pendekatan santai dalam proses kreatif mereka. Alih-alih bekerja di bawah tekanan, ketiga personil membiarkan ide mengalir melalui sesi nge-jam spontan di studio. Hasilnya, mereka telah mengumpulkan 13 lagu yang siap dirilis, masing-masing merepresentasikan karakter unik tiap personil.
“Di DAY, kami saling percaya, jadi karakter personal masing-masing bisa mengalir natural. Hasilnya, karya yang lahir terasa lebih jujur dan bermakna,” jelas Yogie.
DAY memilih genre ‘Pop Bercerita’, dengan lirik yang terinspirasi dari pengalaman pribadi maupun curahan hati orang-orang di sekitar mereka. Musik mereka dirancang untuk menyentuh emosi pendengar, dengan tema-tema yang sering berputar pada rasa rindu, semangat, dan perjalanan hidup.
2. Missing You: Single Pembuka yang Autentik
EP perdana DAY resmi dirilis dengan lima lagu, salah satunya adalah single pembuka bertajuk “Missing You.” Lagu ini dipilih berkat aransemen musiknya yang unik, spontan, dan mencerminkan karakter khas DAY.
“Progresi chord-nya langsung terasa beda dan DAY banget,” tutur Yogie.
Lirik “Missing You” menggambarkan perasaan rindu dan penyesalan dalam sebuah hubungan yang perlahan memudar. Dibawakan secara emosional dengan nuansa dramatis, lagu ini menghadirkan perjalanan batin seseorang yang mencoba memahami kesalahan dalam relasinya.
“Rindu itu wajar dan layak dirasakan, bukan dihindari,” kata Andy, menambahkan.
Dengan karya-karya yang relatable dan penuh makna, DAY siap menjadi warna baru di dunia musik Indonesia. Bagi para penikmat musik yang mencari cerita dalam setiap nada, DAY adalah pilihan yang tepat untuk mengisi hari-hari dengan lagu yang mengena di hati.